Salah satu cara melakukan analisis teknikal saham adalah dengan membaca Candlestick. Analisis teknikal terfokus pada data harga dan volume. Membaca Candlestick itu sederhana. Tak perlu hafal formasi atau namanya, investor cuma perlu analisa Candlestick berdasarkan elemen-elemen dasarnya saja.
Membaca Candlestick tidak semata-mata menghafal dan mengenal formasi-formasinya saja. Banyak buku mereferensikan beratus-ratus pola Candlestick, dengan setiap pola memiliki informasi dan keterangan untuk mengetahui apa yang akan terjadi berikutnya di pasar Forex.
Nyatanya, menghafal ratusan pola Candlestick tidak membuat perbedaan signifikan pada performa trading Anda. Sebut saja Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan entah apalah itu namanya. Terlalu banyak, bikin pusing, dan tidak praktis.
Sebenarnya, Anda tidak perlu menghafal semua pola untuk analisa Candlestick. Anda hanya perlu tahu gambaran besar cara membaca Candlestick, karena setiap candle pada dasarnya sudah mampu menginformasikan struktur harga, kekuatan tren, dinamika Buyer melawan Seller, dan proyeksi arah harga akan bergerak nantinya.
Sebelum investor mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa Candlestick, investor harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap Candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen Candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memegang kontrol, dan pihak mana memiliki peluang lebih besar untuk memenangkan pertempuran berikutnya.
Perlu digarisbawahi, Candlestick tidak dapat diamati dalam satu pola saja, tanpa mengetahui dinamika harga sebelumnya. Analisa Candlestick harus dicermati dengan memperhitungkan pula pergerakan harga lampau. Karena itu, setiap kali investor coba membaca Candlestick atau formasi harga, investor harus mempertanyakan beberapa hal berikut:
· Apakah Candlestick terkini ukurannya lebih kecil atau besar dari candle sebelumnya?
· Apakah perubahan ukuran tersebut berarti?
· Apakah perubahan terjadi saat sesi trading tak aktif? Misalnya, Candlestick pada pasangan-pasangan mata uang EUR sering mengkerut atau mengecil pada sesi Asia karena volume trading-nya juga kecil.
Poin-poin di atas penting untuk dipegang supaya investor terhindar dari pemikiran sempit yang membatasi pemahaman gambaran besarnya. Berbekal pegangan itu, sekarang investor dapat mengeksplor 4 elemen penting untuk membaca Candlestick:
Ukuran badan (body) Candlestick adalah poin awal yang bagus karena investor bisa dapat banyak informasi darinya.
· Panjang badan Candlestick menunjukkan kekuatan salah satu pihak.
· Ukuran badan memanjang berarti menampilkan menguatnya momentum.
· Saat badan mengecil, berarti momentum juga bertambah pelan.
Singkatnya, panjang badan menunjukkan seberapa jauh harga telah bergerak selama durasi candle tersebut (timeframe per candle).
Panjang sumbu Candlestick menginformasikan volatilitas pergerakan harga.
· Sumbu panjang mengindikasikan bahwa harga bergerak cepat selama durasi candlestik terkait, tapi mengalami penolakan karena adanya perlawanan.
· Jika sumbu bertambah panjang, berarti volatilitas semakin meningkat. Hal ini sering terjadi di akhir sebuah tren, sebelum harga berbalik arah, atau ketika harga mendekati Support Resistance penting.
Mulai dari sini investor sudah bisa mendapat gambaran besar dalam membaca Candlestick.
· Mana yang lebih panjang, badan atau sumbu Candlestick?
· Pada saat tren dengan momentum tinggi, Anda akan sering mendapati Candlestick berbadan panjang dengan sumbu lebih kecil.
· Saat pasar sedang dilanda ketidakpastian, volatilitas meningkat sehingga badan Candlestick mengecil, tapi sumbunya lebih panjang.
Elemen ini merupakan pengembangan dari elemen sebelumnya.
· Apakah Anda menemukan Candlestick bersumbu panjang dengan posisi badan berada di salah satu ujungnya? Hal ini menunjukkan perlawanan.
· Candlestick dengan posisi badan di tengah-tengah sumbu bawah dan atas mengindikasikan keraguan/ketidakpastian di pasar.
Dengan memahami semua elemen dasar di atas, investor dapat membaca Candlestick tanpa perlu menghafal bentuk atau namanya satu per satu.
Penampilan Candlestick pada masing-masing trading platform (MT4, cTrader, Tradingview, dsb.) bisa saja berbeda. Namun dengan memahami 4 elemen dasarnya, investor masih dapat membaca Candlestick dengan akurat, bagaimanapun tampilannya pada chart.
Sampai di sini, investor sudah mengupas setiap elemen-elemen dasar untuk analisa Candlestick. Sekarang, dengan pengetahuan tersebut investor dapat mengunakannya untuk membedah grafik harga.
Contoh #1
Perhatikan arah pergerakan harga pada chart di bawah ini. Berikut adalah uraian mengenai informasi pergerakan harga berdasarkan analisa Candlestick:
· Selama Downtrend, Candlestick menampilkan badan merah panjang dengan sumbu kecil atau tak bersumbu sama sekali. Artinya, momentum Bearish masih kuat.
· Di posisi bawah, investor menemukan penolakan. Satu candle saja belum cukup untuk memastikan sinyal pembalikan arah. Reversal baru terkonfirmasi ketika harga ditutup lebih tinggi daripada pembukaan candle.
Contoh #2
Pada contoh di bawah, harga memperlihatkan kondisi pasar sideways. Beginilah cara investor membaca Candlestick dalam kondisi tersebut:
· Harga terjun ke bawah di sisi kiri dengan candle Bearish kuat dan tiada satupun Bullish candle di tengah-tengahnya.
· Berikutnya, panjang badan Candlestick mulai mengerut, tapi ekornya semakin panjang. Artinya, momentum sedang melemah.
· Harga kembali mengarah ke titik Support sebelumnya, dan sekarang berubah menjadi Resistance. Candlestick menampilkan penolakan pada titik tersebut.
· Saat harga mendekati titik Support di bawah, badan candle semakin mengecil dan ekor semakin sering muncul. Ini merupakan indikasi keraguan pasar. Artinya, kecil kemungkinan harga untuk menembus Support.
· Sebelum harga terjun menembus Support, harga tampil membentuk barisan Candlestick Bearish saja, yang berarti momentum menurun juga semakin kencang.
Contoh #3
Pada contoh terakhir, terbentuk pola Candlestick klasik di akhir tren. Pola Candlestick tersebut merupakan landasan untuk menentukan kapan harga akan berbalik arah.
· Selama Uptrend, analisa Candlestick menyorot badan candle yang terlihat jelas memanjang dan sumbunya mengecil.
· Berikutnya, muncul dua Candlestick dengan ekor memanjang ke bawah. Indikasinya, harga berusaha bergerak ke bawah, tapi tekanan Seller masih belum cukup kuat.
· Setelah aksi sell-off gagal tadi, badan Candlestick semakin mengecil, sehingga mencerminkan bahwa tren sudah mulai kehilangan momentumnya.
· Dari situ muncullah Candlestick Bearish balasan dengan ukuran badan panjang, yang mengonfirmasikan pembalikan arah untuk menurun.
Untuk mempelajari cara membaca candlestick lebih elngkap, simak penjelasannya di Youtube pasar modal Syariah https://www.youtube.com/watch?v=dzTWG9vbS0w&t=5s
Sumber: https://www.inbizia.com/tips-membaca-candlestick-simpel-dan-akurat-tak-perlu-hafalan-282726
Komentar (0)