Saham Syariah atau Reksa Dana Syariah, Mana yang Lebih Aman bagi Investor Pemula?

Saham Syariah atau Reksa Dana Syariah, Mana yang Lebih Aman bagi Investor Pemula?
Saham Syariah atau Reksa Dana Syariah sering menjadi pertanyaan para investor yang baru memutuskan untuk berinvestasi. Investasi dapat menjadi cara yang efektif untuk memulai membangun kekayaan, merencanakan masa pensiun, atau mencapai tujuan keuangan lainnya.

Meskipun memulai investasi mungkin cukup menantang bagi sebagian orang, namun jika memiliki pengetahuan yang tepat, dan pemahaman tentang risiko, serta tujuan investasi yang jelas tentunya investor pemula dapat memanfaatkan peluang membangun portofolio investasi untuk mencapai keberhasilan para investor. 

Sebenarnya banyak sekali macam instrumen investasi yang dapat dipilih oleh investor seperti Sukuk, Emas, ataupun Properti. Namun terdapat dua macam instrumen investasi yang paling sering dipilih oleh investor yaitu Saham Syariah dan Reksa Dana Syariah. Yuk simak penjelasan berikut untuk mengetahui perbandingan antara Saham Syariah dengan Reksa Dana Syariah.

Apa itu Investasi?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), investasi merupakan usaha seseorang untuk mendapatkan keuntungan di masa depan dengan menanamkan uang atau modal pada perusahaan tertentu. Umumnya investasi dilakukan dalam jangka panjang dan jangka pendek. Investasi dapat dilakukan melalui pasar modal, pembelian logam mulia, dan properti. Pada Pasar Modal Syariah terdapat beberapa jenis produk untuk melakukan investasi seperti saham syariah, sukuk, dan reksa dana syariah.

Apa Tujuan dari Berinvestasi?
Tujuan dari investasi sendiri yaitu untuk mencapai pertumbuhan nilai aset atau dana yang diinvestasikan secara bertahap atau mendapatkan keuntungan finansial dalam jangka panjang. Dengan berinvestasi, investor individu ataupun investor institusi berusaha untuk mengalokasikan dana mereka ke instrumen keuangan atau aset lainnya yang memiliki potensi menghasilkan pendapatan atau apresiasi nilai seiring berjalannya waktu. 

Investasi juga bertujuan untuk melindungi nilai kekayaan dari inflasi dan memberikan kesempatan untuk mencapai tujuan finansial, seperti untuk pensiun, pendidikan anak, pembelian properti, atau mewujudkan impian lainnya. Selain itu, investasi juga dapat digunakan untuk diversifikasi risiko dan mengoptimalkan penggunaan dana agar dapat tumbuh secara berkelanjutan. 

Dengan memahami tujuan investasi yang jelas dan merencanakan dengan bijaksana, individu atau entitas bisnis dapat mencapai stabilitas finansial dan memperluas potensi keberhasilan keuangan di masa depan.

Saham Syariah Vs Reksa Dana Syariah

 


Saham Syariah
Saham syariah merupakan tanda penyertaan modal seseorang pada suatu perusahaan yang termasuk ke dalam Daftar Efek Syariah (DES). Dengan seseorang menyertakan modalnya pada suatu perusahaan, ia memiliki hak atas perusahaan tersebut dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Saham dapat dibeli melalui mekanisme perdagangan di Bursa Efek Indonesia. Harga saham suatu perusahaan yang terbentuk di pasar sekunder merupakan hasil permintaan dan penawaran atas saham perusahaan tersebut. Penawaran dan permintaan saham tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kinerja perusahaan tersebut, tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar, dan kondisi sosial dan politik.
Investasi saham menawarkan sejumlah keuntungan dan kekurangan bagi pemula. Salah satu keuntungannya adalah potensi keuntungan yang tinggi dalam jangka panjang. Dengan membeli saham dari perusahaan yang berkembang dengan baik, nilai saham tersebut dapat meningkat seiring waktu. Selain itu, investasi saham juga memberikan pemegang saham hak kepemilikan dan partisipasi dalam keputusan-keputusan perusahaan melalui rapat umum pemegang saham. Saham juga memiliki likuiditas tinggi, memungkinkan pemula untuk dengan mudah membeli dan menjual saham sesuai kebutuhan.
Meskipun begitu, investasi saham juga memiliki beberapa kekurangan bagi pemula. Salah satunya adalah potensi risiko yang tinggi, terutama dalam jangka pendek. Harga saham dapat fluktuatif, sehingga investor pemula berpotensi mengalami kerugian jika tidak berhati-hati saat melakukan pembelian. Selain itu, investasi saham membutuhkan pengetahuan dan penelitian yang cukup mendalam. Bagi pemula yang tidak berpengalaman, memahami laporan keuangan perusahaan dan menganalisis kondisi pasar dapat menjadi tantangan.
Biaya transaksi dan pajak juga perlu dipertimbangkan. Biaya komisi saat membeli atau menjual saham dapat mengurangi keuntungan investasi, dan keuntungan dari investasi saham juga dapat dikenakan pajak. Selain itu, pasar saham seringkali dipengaruhi oleh emosi dan perilaku massa. Bagi pemula, menjaga kewarasan emosi dan menghindari keputusan impulsif dapat menjadi tantangan.
Baca juga artikel lainnya mengenai Investasi Cerdas di Pasar Modal Syariah

Reksa Dana Syariah
Berbeda dengan saham syariah, reksa dana syariah merupakan wadah untuk menghimpun dana seorang investor yang dikelola oleh Manajer Investasi untuk kemudian dana tersebut ditempatkan pada surat berharga syariah, seperti saham syariah, sukuk, dan instrumen pasar uang syariah. 
Reksa dana dikategorikan menjadi dua jenis yaitu, reksa dana tertutup dan reksa dana terbuka. Di Indonesia sendiri yang paling berkembang yaitu reksa dana terbuka, yaitu reksa dana yang dapat dibeli dan dijual sewaktu-waktu di bursa.

Investasi reksa dana syariah menawarkan berbagai keuntungan dalam berinvestasi antara lain, modal yang terjangkau bagi calon investor, pembelian yang mudah karena banyak platform yang menyediakannya, efisiensi biaya dan waktu, transparansi informasi, dan masih banyak lagi. 
Selain itu, reksa dana syariah risikonya tersebar karena diinvestasikan di berbagai produk pasar modal dan keuangan. Diversifikasi ini membantu melindungi portofolio dari fluktuasi ekstrim dalam kinerja satu jenis aset saja, sehingga meningkatkan potensi keuntungan jangka panjang.
Meskipun memiliki keuntungan, investasi reksa dana juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan oleh pemula. Salah satunya adalah biaya yang terkait dengan investasi reksa dana. 
Manajer investasi biasanya mengenakan biaya pengelolaan, yang dikenal sebagai expense ratio. Biaya ini dapat mengurangi potensi keuntungan investasi dari waktu ke waktu. Selain itu, ada juga biaya penjualan saat Anda memutuskan untuk menjual saham reksa dana, terutama jika kamu melakukannya dalam jangka pendek. Oleh karena itu, investor pemula perlu memahami dan mempertimbangkan biaya-biaya ini sebelum berinvestasi.
Kekurangan lainnya adalah ketergantungan pada kinerja manajer investasi. Saat berinvestasi dalam reksa dana syariah, kamu menyerahkan keputusan investasi kepada tim Manajer Investasi yang profesional. Meskipun kebanyakan dari mereka adalah ahli yang berpengalaman, tidak ada jaminan bahwa kinerja reksa dana akan selalu menguntungkan. 

Kinerja reksa dana dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi pasar secara keseluruhan. Sebagai investor pemula, kmu tidak memiliki kendali langsung atas aset yang diinvestasikan, sehingga perlu memilih manajer investasi dengan cermat dan memahami strategi investasi mereka.

Kesimpulan Saham Syariah Vs Reksa Dana Syariah
Secara keseluruhan, investasi reksa dana syariah dapat menjadi pilihan menarik bagi pemula yang ingin memulai investasi dengan modal yang terjangkau dan mendapatkan diversifikasi portofolio yang lebih mudah. Namun, penting untuk memahami biaya-biaya terkait dan ketergantungan pada kinerja manajer investasi. Sementara saham syariah memerlukan banyak indikator yang harus dikuasai investor untuk mengetahui waktu yang tepat untuk menjual atau membeli saham tersebut. 


Share


Komentar (0)