Menghadapi Isu Resesi, Yuk Siapkan Dana Darurat.

Menghadapi Isu Resesi, Yuk Siapkan Dana Darurat.

Hai, Sob, dana darurat memiliki peran penting. Apalagi di tengah lonjakan inflasi dan ancaman kemerosotan (resesi) ekonomi dunia yang membayangi pasar modal global, termasuk Indonesia. Saat bersamaan, adanya kebutuhan yang tidak disangka-sangka bisa terjadi kepada semua orang, termasuk kita lho, Sob! Nah pengeluaran kian membengkak ini akibatkan lonjakan inflasi yang tinggi, sehingga kita harus menyiapkan jurus ampuh agar keuangan kita tetap aman. Di sinilah peran dana darurat menjadi solusi untuk mengatasi kebutuhan mendesak. Ada yang menyebutkan, dana darurat adalah uang yang tersedia dan mudah diambil setiap saat ketika kita butuhkan.

Oleh karena itu, sebaiknya dana darurat ini harus dipersiapkan sebaik dan secepat mungkin, Sob. Lalu seberapa banyak besaran dana darurat yang harus kita siapkan? Ada beberapa cara untuk menyiapkan atau mengalokasikan dana darurat, namun yang perlu kamu ketahui nih, Sob, besaran dana yang harus disiapkan tergantung dari situasi perorangan atau keluarga tersebut, ya. Selain itu, segalanya yang bersifat darurat sudah pasti harus dipenuhi saat itu juga, bagaimana pun caranya. Secara teori, kebutuhan dana darurat bagi perorangan yang belum menikah atau tidak mempunyai tanggungan, sedikitnya sebesar 3 hingga 6 bulan kebutuhan hidup sehari-hari.

Jumlah 3 bulan dibutuhkan karena tidak memiliki tanggungan, sehingga tidak ada orang lain yang harus juga menanggung derita apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Untuk kebutuhan dana darurat sendiri, keluarga kecil dengan 2 orang anak, sedikitnya sebesar 6 hingga 12 bulan kebutuhan hidup sehari-hari. Pada dasarnya, semakin besar pengeluaran, semakin besar pula hitungan kebutuhan dana darurat. Oleh karena itu, penentuan pengeluaran per bulan menjadi penting di mana jika lebih besar, tentu akan lebih baik tapi tetap disesuaikan juga dengan kebutuhan dan kemampuan.

Selain itu, Sob, sebaiknya dana darurat yang kamu miliki harus bisa cepat dicairkan saat terjadi kondisi darurat atau sifatnya likuid. Nah, ini dia beberapa instrumen investasi yang dapat digunakan sebagai sarana untuk menyimpan dana darurat :

  • Tabungan di Rekening Bank Dana Darurat bisa disimpan di rekening bank, karena keadaan darurat tidak mengenal waktu dan tempat. Selain mudah dicairkan (liquid), menyimpan dana darurat di rekening bank juga menjadi salah satu cara yang paling aman dan cepat diakses, Sob. Hanya saja, jika menyimpan dana darurat di rekening bank, ada risiko nilai uang menjadi turun akibat lonjakan inflasi. Artinya, nilai tabungan yang kamu miliki sebesar nilai tertentu yang sebelumnya bisa dibelikan barang di harga tertentu, ternyata di kemudian hari uang tersebut tidak mampu membeli barang tersebut karena harganya sudah melambung. Selain itu, karena mudah dicairkan, menyimpan uang di rekening bank juga sangat rawan terpakai kebutuhan bulanan apabila tidak dipisahkan dengan rekening utama (hanya memiliki satu rekening). Sehingga niat kamu untuk menyimpannya sebagai dana darurat bisa jadi sulit tercapai, Sob.
  • Reksa Dana Pasar Uang Nah, kamu bisa menyiapkan dana darurat di reksa dana pasar uang. Jenis reksa dana ini cukup aman karena tidak bersifat fluktuatif. Potensi imbal hasil reksa dana pasar uang lebih menarik dari deposito. Imbal hasil reksa dana pasar uang juga tidak terkena pajak ya, Sob, karena bukan merupakan obyek pajak, dibandingkan imbalan deposito yang harus di potong pajak. Perlu kamu ketahui juga nih, Sob, reksa dana pasar uang ini cukup likuid dan mudah dicairkan, umumnya praktiknya T+1 atau butuh 1 hari kerja setelah transaksi dana pencairan masuk ke rekening investor, meskipun berdasarkan aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pencairan maksimal bisa 7 hari kerja bursa. Nilai investasi di reksa dana pasar uang ini pun sangat murah, mulai dari Rp10.000, atau lebih murah dari harga semangkuk bakso, Sobat sudah bisa menjadi investor reksa dana syariah, lho. Soal keamanan, investasi di reksa dana juga masuk di lingkup pengawasan OJK, sehingga Sobat tidak perlu khawatir.
  • Emas Emas sendiri menjadi sarana cukup ideal untuk menempatkan dana darurat, Sob. Emas yang disarankan sebagai instrumen investasi untuk dana darurat ini biasanya berbentuk logam mulia atau emas batangan. Kelebihan dari investasi emas ini adalah kemampuannya untuk bertahan dari gempuran inflasi dan tergolong cukup likuid. Selain dijual, emas juga bisa digadai untuk mendapatkan uang. Saat ini, kamu juga semakin dipermudah untuk berinvestasi emas, karena investasi emas sudah bisa kamu beli secara online, Sob.

Nah, gimana nih, Sob? Kira-kira kamu tertarik untuk menyimpan dana darurat mu di mana nih?

Semoga dengan adanya artikel ini dapat bermanfaat untuk sobat semua, ya, dan semiga langkah-langkah di atas dapat mempersiapkan diri sobat apabila resesi terjadi. Yuk! Mulai sekarang sebaiknya berhemat dan lebih bijaksana dalam mengelola keuangan agar selalu siap menghadapi ketidakpastian ekonomi ke depan ya, Sob.


Share


Komentar (0)